TUGAS MANDIRI 6 AGAMA DAN ASAH SKILL
Nama: Demazatulo laia
Jurusan: Sistem informasi
Kelas: Pagi
Soal:
Agama kristen protestan dan katolik
1. Mendeskripsikan Kisah Para Nabi dan rasul
2. Mendeskripsikan Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Kepribadian
Jawaban:
1. Kisah para nabi dan Rasul
Latar belakang
Kisah Para Rasul menceritakan sejarah gereja Kristen awal setelah naiknya Yesus Kristus ke surga. Amanat Kisah Para Rasul ini menjelaskan bagaimana pengikut-pengikut Yesus Kristus—dengan pimpinan Roh Kudus—menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia, tidak hanya untuk orang Yahudi. Penulis kitab ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap Kekaisaran Romawi, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul secara garis besar menggambarkan tentang peristiwa perjalanan Injil dari Yerusalem, ibu kota Yehuda dunia Yahudi. Pemberitaan Injil pada awalnya berjalan sukses di kalangan orang-orang Yahudi. Injil yang disebarkan pun bergerak semakin luas melalui pimpinan Roh Kudus. Penerimanya pertama-tama adalah orang Yahudi yang murtad, kemudian dilanjutkan kepada kaum proselit, hingga akhirnya kepada orang-orang bukan Yahudi penyembah berhala. Misi Kristen inilah yang kemudian belanjut hingga sekarang. Kitab ini pun berakhir secara mengejutkan ketika Paulus beserta kawan-kawannya mencapai Roma.
Kisah Para Rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu tampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- Permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke sorga;
- Perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina;
- Perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Para Rasul ini ialah pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus yang datang dengan kuasa-Nya ke atas orang-orang percaya di Yerusalem. Peristiwa ini terjadi pada hari Pentakosta. Pada hari ini, semua orang yang mendengarkan Sabda Tuhan bisa mendengarkan-Nya dalam bahasa mereka masing-masing. Bahasa yang dimaksud di sini adalah bahasa Roh. Wujud Roh Kudus yang dijelaskan berupa nyala api.
Dalam eklesiologi dan teologi Kristen, para rasul (bahasa Yunani: ἀπόστολος, apóstolos; jamak: Απόστολοι, apóstoloi; harfiah: utusan), khususnya kedua belas rasul, adalah murid-murid utama Yesus, tokoh sentral dalam agama Kristen. Semasa Yesus hidup dan berkarya pada abad pertama tarikh Masehi, para rasul adalah pengikut-pengikut terdekatnya. Di kemudian hari, pengikut-pengikut terdekat ini menjadi narasumber utama Kabar Baik yang diwartakan Yesus.
Pada zaman modern, para misionaris gerakan Pentakosta kerap menyebut diri mereka sendiri sebagai rasul. Praktik semacam ini berpangkal dari padanan bahasa Latin untuk kata "rasul", yakni "missio", cikal bakal dari kata "misionaris" dalam bahasa Indonesia. Karena alasan yang sama pula umat Katolik menyandangkan sebutan rasul kepada misionaris-misionaris tertentu, misalnya Santo Patrisius (373–463) dihormati sebagai "Rasul Irlandia", Santo Bonifasius (680–755) dihormati sebagai "Rasul Bangsa Jerman",[1] dan Santo Fransiskus Xaverius (1506–1552) dihormati sebagai "Rasul Hindia".
Meskipun tradisi Kristen kerap menyebutkan bahwa para rasul berjumlah dua belas orang, para penulis Injil mencatat orang yang sama dengan nama yang berbeda sehingga ada nama rasul yang disebut dalam satu Injil tetapi tidak terdapat dalam Injil-Injil lain. Peristiwa penetapan kedua belas rasul oleh Yesus diriwayatkan dalam ketiga Injil sinoptik. Sesudah kebangkitannya, Yesus menyampaikan Amanat Agung kepada sebelas orang rasul (Yudas Iskariot sudah wafat kala itu), yakni amanat untuk mewartakan ajaran-ajarannya kepada segala bangsa. Peristiwa ini lazim disebut pengutusan para rasul. Menurut sebuah tradisi Kristen Timur yang bersumber dari Injil Lukas, ada tujuh puluh orang rasul yang terlibat dalam karya pelayanan Yesus. Dalam Gereja Perdana, Paulus kerap disebut rasul karena diajar dan diutus secara langsung oleh Kristus melalui suatu penglihatan dalam perjalanannya menuju kota Damaskus (Kisah Para Rasul 9:4–5).
Kurun waktu perkembangan agama Kristen semasa hidup para rasul disebut zaman rasuli.[1] Pada abad pertama tarikh Masehi, para rasul membentuk paguyuban-paguyuban Kristen di seantero wilayah Kekaisaran Romawi, bahkan menurut tradisi Kristen, juga di kawasan-kawasan lain di Timur Tengah, Afrika, dan India.
Ayat-ayat terkenal
- Kisah Para Rasul 3:6-8: Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (3:7) Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. (3:8) Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
- Kisah Para Rasul 8:36-37: Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?" (8:37) Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."
- Kisah Para Rasul 10:15: Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya (Petrus): "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
- Kisah Para Rasul 16:30-31: Ia (kepala penjara) mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" (16:31) Jawab mereka (Paulus dan Silas): "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Perbedaan nabi dan rasul menurut Kristen, hal ini mungkin paling sering didengar bahkan ditanyakan beberapa kalangan. Memang tidak ada salahnya juga seseorang yang menanyakan hal ini untuk tujuan apa dan ditanyakan kepada siapa yang jelas berbagi dan saling memberi dalam ajaran agama juga sudah dituliskan harus dilakukan. Maka dari itulah akan dibahas mengenai dari pengertian perbedaan nabi dan rasul menurut Kristen. Bahkan dalam alkitab juga jelas seorang nabi yang meramalkan kelahiran yesus.
Pengertian Nabi Menurut Kristen danAlkitab
Nabi pada awalnya ialah seorang yang laki-laki ataupun seorang peremuan atau sering dikenal dengan (Nabiah) yang mana telah menerima Firman Allah. Serta seorang nabi pada awalnya menyebarkan kabar gembira di wilayah dan sekitar Israel saja. bahkan ada nabi yang menjadi contoh serta teladan dalam ajaran agama kristen, ayat nabi musa menurut alkitab.Pengertian lainnya nabi ialah orang yang memiliki tugas untuk menyampaikan pesan yang diterima dari Tuhan. Seorang nabi berbicara juga atas apa yang mereka terima salah satunya atas otoritas. Apapun itu pesannya baik itu yang bersifat enak didengan maupun tidak maka harus tetap disampaikan. Tetapi dalam ajaran agama Kristen, perlu diketahui jika seorang nabi bukan hanya diutus atas kehendak Tuhan melainkan ada juga yang bukan berasal dari ajaran Tuhan sehingga sering disampaikan dalam Alkitab mengenai nabi palsu. bisa juga mengetahui ciri ciri nabi palsu dalam alkitab.
Ayat yang berkaitan dengan nabi palsu dalam Alkitab
- Matius 12:11 mengatakan “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.”
- Matius 24:34 mengatakan “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”
Matius Sangat jelas disini dikatakan bila seorang nabi tidak semuanya yang menyampaikan pesan berasal dari Tuhan, hal tersebut dikarenakan jika adanya nabi palsu maka pesan yang disampaikan jelas akan bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus. Dari dalam Alkitab juga memperjelas jika nabi palsu benar jika memang ada, hanya saja bagaimana kita sebagai orang percaya bisa membedakan dari perbedaan nabi pilihan Tuhan dan Nabi Palsu yang bertentangan dengan ajaranNya. Salah satu nabi yang teladan terdapat dalam Alkitab ialah keteladanan yeremia. Dalam Alkitab yeremia menjadi salah satu nabi utusan Allah. Selain yeremia nabi lainnya yang dipilih ialah daud, yang mana karakter daud inilah yang menjadikan dirinya dipilih Allah.
Pengertian Rasul Menurut Kristendan Alkitab
Rasulialah merupakan seseorang yang diutus untuk pergi. Pergi disini berarti yangdiuntuk menyampaikan ajaran Tuhan Yesus dan disampaikan kepada seluruh umatyang percaya. Rasul juga seseorang yang dipilih Allah untuk memberitakankebenaran Firman Tuhan.
Ayat alkitab tentang Rasul
- Matius 10:2 mengatakan “Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya”
- Markus 6:30 mengatakan “Kemudian rasul-rasul o itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.”
- Lukas 6:13 mengatakan “Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul”
Dari dalam Alkitab jelas sekali meyampaikan bila Rasul ialah seseorang yang dipilih untuk menyempaikan kabar gembira yakni kabar kebenaran Tuhan Yesus kepada seluruh anak-anaknya agar percaya dan terus yakin akan ajaranNya. Rasul yang dipilih Tuhan Yesus juga jelas akan berkaitan dengan hal berikut ini diantaranya:
- Rasul akan menjadi seorang saksi kematian Tuhan yesus dan telah bangkit dari antara orang mati
- Diberikan tugas oleh Tuhan untuk pewartaan Injil atau mengajarkan kebenaran yang berasal dari padaNya.
Dalamabad baru dan jaman sekarang seorang rasul memang bukan lagi memiliki tampilanseperti rasul pada zaman Tuhan Yesus masih bersama-sama dengan muridnya. Namun sekarangrasul lebih dikenal dengan orang yang membagikan semua kebenaran Firman Tuhan. Pararasul juga ialah saksi Gereja dalam Kristus. Gereja yang benar ialah yang jugamemiliki ajaran sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Namun akan berbeda dengangereja yang hanya dijadikan kedok semata yang mana jelas tidak berlandaskanakan Firman Tuhan.
- Roma 10:2-3 mengatakan “sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar”. Ayat 3 “ sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah”
Jadi pada intinya yakni, sebuah gereja yang berlandaskan dan di dalamnya terdapat beberapa pengajar akan bisa dikatakan sebagai seorang Rasul bila mana dalam ajaran yang mereka berikan berlandaskan atas Firman Tuhan. Bukan hanya mengajarkan dan mendirikan sebuah kebenaran yang berasal dari pemikiran sendiri saja, yang mana hal tersebut sangat bertantang dengan ajaranNya. Ditekankan juga, semua Gereja itu bagus untuk dipilih jika ingin beribadah dan belajar akan kebenaran Firman Tuhan, tapi harus dengan benar. bahkan dalam ayat alkitab tentang memilih pemimpin Dengan benar itu wajib dilakukan, yang mana jangan sampai menyimpang dengan ketetapan dalam ajaran Tuhan. Disini dimaksudkan dengan ajaran yang betul-betul sesuai dengan Injil Taurat dan tidak pernah menyimpang dari ajaran yang sudah diberikan Tuhan Yesus sebelumnya seperti pernah diajarkan kepada murid-murid pilihanNya. Sertaorang kristen harus mengucap syukur dalam keadaan apapun, baik itu yang diajarkan dalam gereja maupun yang sudah dituliskan dalam Alkitab. pemimpin yang benar bukan hanya yang bisa memimpin dari segi perintah saja melainkan memberikan contoh sederhana yakni selalu bersyukur. Jadilah seorang Rasul yang berlandaskan dengan Firman Tuhan, dan terus ajarkan semua kebenaran Firman Tuhan tanpa menggunakan pemikiran sendiri melainkan meminta petunjuk padaNya baik itu pemahaman maupun hikmat. Agar apa yang keluar dari dalam mulut bisa menjadi berkat untuk orang lain.
2. Faktor yang mempengaruhi kepribadian yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Genetik (pembawaan)
Masa dalam kandungan dipandang sebagai saat yang kritis dalam perkembangan kepribadian, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa pembentukan kemapuankemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3:
1) Keluarga
Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian anak. Alasannya adalah kelurga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, anak banyak menghabiskan waktunya dilingkungan keluarga dan keluarga merupakan orang yang penting bagi pembentukan kepribadian anak. Disamping itu keluarga juga dipandang dapat memenuhi kebutuhan manusiawi, terutama bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras manusia. Apabila anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya maka anak cenderung berkembang menjadi pribadi yang sehat. Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga harmonis dan agamais maka perkembangan anaktersebut cenderung positif.
2) Faktor kebudayaan
Kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh terhadap setiap warganya, baik yang menyangkut cara berpikir, cara bersikap atau cara berprilaku. Pengaruh kebudayaan terhadap keperibadian dapat dilihat dari perbedaan masyarakat modern yang budayanya maju dengan masyarakat primitive yang budayanya masih sederhana. Perbedaan itu tampak dalam gaya hidupnya seperti dalam cara makan, berpakaian, memelihara kesehatan, berinteraksi, pencaharian, dan cara berpikir. Linton (1945, cit. Yusuf dan Nurihsan, 2008) mengemukakan ada tiga prinsip tipe dasar kepribadian yaitu pengalaman awal kehidupan dalam keluarga, pola asuh orangtua terhadap anak dan pengalaman awal kehidupan anak dalam masyarakat.
3) Sekolah
Faktor-faktor yang dipandang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak diantaranya sebagai berikut :
- Iklim emosional kelas Ruang kelas dengan guru yang bersikap ramah dan respek terhadap siswa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan psikis anak, seperti merasa nyaman, bahagia, mau bekerjasama, termotivasi untuk belajar, dan mau menaati peraturan. Sedangkan ruang kelas dengan guru yang bersikap otoriter dan tidak menghargai siswa berdampak kurang baik bagi anak, seperti merasa tegang, sangat kritis, mudah marah, malas untuk belajar dan berprilaku yang menggangu ketertiban.
- Disiplin Disiplin yang otoriter cenderung mengembangkan sifat-sifat pribadi siswa yang tegang, cemas dan antagonistik. Disiplin yang permisif, cenderung membentuk sifat siswa yang kurang bertanggungjawab, kurang menghargai otoritas dan egosentris. Sementara displin yang demokratis, cenderung mengembangkan perasaan berharga, merasa bahagia, perasaan tenang dan sikap bekerjasama.
- Prestasi belajar Perolehan prestasi belajar atau peringkat kelas dapat mempengaruhi peningkatan harga diri dan sikap percaya diri siswa.
- Penerimaan teman sebaya Siswa yang diterima oleh teman-temannya, dia akan mengembangkan sikap positif terhadap dirinya dan juga orang lain. Dia merasa menjadi orang yang berharga.
Komentar
Posting Komentar